Panduan Mendapatkan Buket Bunga Ucapan Online Terbaik

From MMA Tycoon Help
Jump to navigation Jump to search


Akan tetapi bagaimanapun juga, nyatalah sudah salahnya pendapat setengah orang, bahwa manusia itu baru 7.600 tahun saja mendiami dunia ini. Telah barang tentunya manusia purbakala itu (meskipun kita mengambil manusia-manusia "yang sungguh-sungguh manusia" dari peradaban praehistori yang terakhir) kecerdasannya, cara hidupnya, anggapan-anggapannya, adat-istiadatnya, kebutuhan-kebutuhan-nya, pergaulan hidupnya, lain daripada manusia zaman sekarang. Manusia-manusia purbakala itu pada mulanya hidup di dalam rimba-rimba dan gua-gua.

Dan yang tidak mendapat potensi bekerja selaku kaum buruh? Juga mereka banyak yang jadi merdeka pula, tapi merdeka yang begitu sesat: merdeka selaku sundal. Sundal menjadi satu diantara peristiwa sosial dari zaman industrialisme ini. Havelock Ellis mengatakan, bahwa abad ke-19 itu ialah "abadnya sundal". Setiap-di tiap kota besar di zaman ini merupakan "satu rumah sundal yang menyukai besar!". Bagaimana keadaan kaum perempuan fihak atasan ?

Waktu ini umumnya tubuh perempuan itu kecil-kecil serta lemah-lemah. Lihatlah di kalangan kaum atasan, di mana "kultur" ini paling mendalam, maka kelemahan ini rupa dengan terang seterang-terangnya. Jawa. Di dalam kalangan kaum bawahan, kaum tani serta kaum buruh, yang perempuannya tidak terlalu dikurung, tapi diajak berjoang mencari sesuap nasi, maka kelemahan serta kejelitaan itu kurang penampilan padanya. Akan tetapi kepada umumnya tidak mampu dibantah lagi, bahwa perbedaan energi dan kebesaran tubuh dan perbedaan kecerdasan antara laki-laki & perempuan itu, di dalam zaman patriarchat ininlah meningkat-tambahnya, di zaman patriarchat ininlah dipelihara-peliharakannya.

Tidakkah "kegentlemanan" peradaban sekarang ini, yang bersemboyan "kehormatan bagi para wanita", buat hakekatnya berbatin pun menganggap lemah pada perempuan itu? Serta lama-lama idam-idaman kaum lelaki terkait dengan wanita ini "mewujud" buat perempuan pula! Beratus-ratus tahun perempuan hidup di dalam oksigen "idam-idaman kaum lelaki perihal wanita" ini, beratus-ratus tahun ia dipaksa hidup menurut "idam-idaman kaum lelaki mengenai wanita" ini, - sebab kalau tidak, tak mungkin ia mendapat suami -, maka lama-kelamaan idam-idaman kaum laki-laki ini menjadi idam-idaman kaum wanita mengenai dirinya sendiri pula!

Dia mulai mencoba-coba mendirikan "rumah" yang bermaksud melindungi dirinya serta anak-anaknya daripada panasnya matahari serta basahnya air hujan, dinginnya hawa malam dan tajamnya angin. Dialah yang dengan dahan-dahan kayu, ranting-ranting serta daun-daun mula-mula mendirikan gubug yang menggemari bersahaja. & bukan saja "rumah" Dia jugalah yang pertama-tama duduk di samping buaian kesenian. Dia, kaum perempuan itu, dialah yang mula-mula terbuka ingatannya bikin tali untuk mengikat bagian-bagian gubugnya, bikin barang-barang keperluan hidup yang amat butuh, selaku misalnya melunakkan kulit binatang yang sudah kering, menganyam tikar ataupun menganyam keranjang, memintal serat kayu menjadi benang, menenun benang itu menjadi kain kasar, membentuk tanah liat jadi sejenis periuk ataupun semacam pinggan.

Tetapi setengah lagi kaum terampil, - misalnya Dr. Fleure dari University College of Wales -, mengatakan, bahwasannya tahap perburuan & pencaharian ikan itu bukan diikuti oleh proses peternakan, melainkan oleh periode menanam tumbuh-tumbuhan, yaitu tahap pertanian. Morgan, seorang mahir lain sebagainya, ada berpendapat lain lagi. Menurut beliau maka tidak ialah siklus yang manusia cuma melulu berburu serta mencari ikan saja.

Lama sekali fase ini. Tapi lambat laun datanglah perubahan. Tahapan mencari hidup dengan berburu dan mencari ikan berganti dengan fase, yang pencaharian hidupnya secara lain. Banyak berpengalaman mengatakan, bahwasannya langkah perburuan dan pencaharian ikan itu, diikuti oleh langkah menternakkan binatang, periode penggembalaan. Binatang-binatang yang orang tangkap sewaktu perburuan itu, yang tidak mati, orang peliharakan, dan ini jadi asal-asalnya orang memelihara ternak: memelihara sapi, memelihara kuda, memelihara kambing, memelihara kerbau.

Malahan dialah yang menjadi indukan peningkatan, induknya "kultur", yang mula-mula. Dialah pengusaha pertanian yang pertama, akan tetapi dia pulalah yang pertama sekali mulai terbuka ingatannya membuat rumah. Laki-laki masih banyak lari kian-kemari di hutan, florist Semarang karangan bunga Semarang (https://s.umj.ac.id/tokobungasemarang) ditepi-tepi sungai, di pantai laut, di padang-padang rumput, di rawa-rawa, tapi dia, perempuan, karena merawat hamilnya, atau memelihara anak-anaknya yang kecil & kebunnya yang sederhana, tetapi tidak dapat ditinggalkan itu, dia mulai mencoba bikin tempat kediaman yang terus-menerus.

Kecuali perkecualian di zamannya matriarchat itu, maka betul sekali perkataan Bebel ini. Mungkin-kah datang satu waktu, di mana ia akan hidup merdeka kembali? Ataukah sudah memang "kodrat" perempuan, hidup di bawah telapak laki-laki? ↑ Butuh diterangkan di sini bahwa kedudukan yang baik dari perempuan di dalam peradaban hukum peribuan itu ialah di dalam hukum peribuan yang sebab perezekian, selaku yang saya terangkan di atas ini. Namun ada pula hukum peribuan yang tidak sebab perezekian, melainkan cuma bagi menangani keturunan saja. Maka di sini tidak senantiasa kedudukan perempuan itu baik. Teori Bachofen yang mengatakan, bahwa hukum peribuan terus-terusan mengasih kedudukan mulia pada perempuan, harus dianggap belum mutlak.